JESIENNY PLENER ŚLUBNY
ŁUCJA I DIMAS

Spotkaliśmy się w środku lasu. Padał deszcz. Tylko mgnieniem rozsądku był fakt, że powinniśmy zawrócić. Na szczęście – mgnieniem. Jak zwykle w takich sprawach bywa, serce wygrało. I dobrze. Najlepiej. Szybko zapomnieliśmy, że pada. Las był cudowny – pełen jesieni. Paprocie opowiedziały tą historię, a my schowaliśmy się w nich zapominając o całym świecie. Zapraszam na leśne spotkanie z Łucją i Dimasem, dzień po ich ceremonii ślubnej.


We met in the middle of the forest. It was raining – so obvious and so clear that we should turn back from there. Luckily, we didn’t. As it often happens in similar situations, the heart won from all the doubts of the common sense. That day, we easily forgot about the rain. And forest was wonderful. The ferns told us this story, as we hide in them, totally forgetting that anything else existed.


Pertemuan hari itu terjadi di tengah hutan pakis. Hujan dan dingin di bulan Oktober, dua alasan yang kuat untuk membatalkan acara dan pergi dari tempat itu. Beruntung kita tidak mengambil pilihan tersebut. Situasi di atas merupakan metafora dari apa yang terjadi pada kisah kita, dalam hal ini hati menghilangkan semua keraguan yang ada. Di hari itu, kita dengan mudah melupakan hujan. Hutan pun terlihat lebih indah. Tumbuhan pakis menceritakan kisah kita, terutama saat kita berteduh di bawahnya. Hari itu, waktu serasa berhenti, dan hanya degup jantung yang terdengar.